This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 02 September 2013

STUDI APLIKASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI FIQIH MADRASAH ALIYAH DARUL ULUM SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar  Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu kepentingan dan kebutuhan bagi setiap orang yang ingin maju, sehingga banyak berdiri lembaga pendidikan yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat bahkan kadang-kadang  pendidikan dijadikan sebagai tumpuan untuk memperoeh suatu pekerjaan tertentu, sehingga pendidikan menjadi berorientasi pada kebututuhan pekerjaan. Karena pentingnya pendidikan orang berani membayar mahal. Tapi walau demikian hakekat pendidikan bukan untuk mencapai suatu yang bersifat materi tertentu, tetapi untuk menghilangkan kebodohan, memajukan bangsa, memperjuangkan agama dan kepentingan orang banyak.
Di dalam pendidikan terydapat peristiwa penting yaitu belajar. Belajar merupakan suatu prosese bukan hasil. Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing indifidu dalam belajar tidak sama, sehubnungan dengan itu ada tiga impresi yang penting dalam belajar, yaitu : oral, visual, dan kinestetik. Ada orang yang be rhasil belajarnya dengan menekankan impresi oral, dalam belajar ia perlu membaca atau mengucapkan materi pelajaran dengan nyaring atau dengan mendengarkan bacaan atau ucapan orang lain. Ada yang belajar dengan menggunakan impresi visual, dimana dalam belajarnya ia harus lebih banyak menggunakan fungsi indra penglihatan. Begitu pula ada juga yang belajar dengan menekankan diri pada impresi  kinestetik dengan banyak menggunakan fungsi motorik. Di samping itu, ada pula yang belajar dengan menggunakan kombinasi impresi indra.[1]
Dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika diciptakan lingkungan yang lamiah. Belajar akan lebih bermakna apabila anak mengalami apa yang dipelajarinya. Tidak hanya mengetahui pembelajaran yang berorientasi pada target penguatan materi yang terbukti berhasil dalam kompetensi.
Contextual teaching and learning (CTL) merupakan kosep belajar yang membantu guyru dengan situasi nyata sisiwa yang mendorong sisiwa dalam membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan didalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan ,mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, strategi pembelajaran lebih dipentingkan pada hasil. .[2]
Dalam konteks ini, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna baggi kehidupan mereka. Dengan begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu  bekal untuk masa depanya. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya dalam dirinya itu, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing.[3]
Pembelajaran disekolah disesuaikan dengan perkembangan kurikulum-kurikulum dan metode-metode yang diterapkan untuk anak didik, serta peran guru dalam pembelajaran dikelas itu sangat penting dan sangat menunjang pembelajaran, maka hal itu disebut dengan Contextual teaching and learning. (CTL) .[4]
Munculnya konsep ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dan memperbaiki proses pembelajaran dalam Contextual teaching and learning (CTL). Pada pelaksanan disadari bahwa pendekatan Contextual teaching and learning  (CTL) memerlukan proses pembelajaran dan waktu pemahaman CTL diharapkan memberi tambahan pengetahuan, wawasan kepada pengelola pendidikan. [5]
Madrasah Aliyah Darul Ulum Srikandang merupakan salah satu sekolah yang telah dipilih oleh Lembaga Al-Ma’arif yang sudah menerapkan Contextual Teaching and Learning  (CTL) dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Pembelajaran bidang studi Fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang selama ini sudah menerapkan Contextual Teaching and Learning  (CTL) sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi. Hal ini merupakan langkah maju untuk menciptakan pendidikan yang memenuhi tuntutan realitas sosial.
Mengingat pemahaman terhadap Contextual Teaching and Learning  (CTL) masih baru, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang pelaksanaan CTL di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara yang penulis tuangkan dalam judul “ STUDI APLIKASI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING  (CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI FIQIH MADRASAH ALIYAH DARUL ULUM SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

B.       Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan judul dalam penulisan ini, maka penulis uraikan beberapa istilah yang ada dalam judul ini sebagai berikut:
1.          Aplikasi adalah penerapan.[6]
2.          Contextual teaching and learning  (CTL) ialah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata dalam mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya. [7]
3.          Pembelajaran ialah suatu kombinasi yang tersusun meliputi material, fasilitas, dan perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai pembelajaran. [8]
4.          Fiqih ialah ilmu hukum islam [9]
5.          MA. Darul Ulum Srikandang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada dalam naungan Lembaga Al-Ma’rif Jepara.
Jadi yang dimaksud dengan judul ” Aplikasi Metode Contexxtual Teaching and Learning  (CTL) dalam Proses Pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.” adalahsuatu kegiatan integral (utuh dan terpadu) dan disengaja yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai konsentrasi belajar fiqih yang mengaitkan antara materi yang diaarkan dengan situasi nyata yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang diperolehnya serta aplikasinya dalam kehidupan di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara.

C.      Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam skripsi  yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1.         Bagaimanakah hakekat pembelajaran CTL?
2.         Bagaimanakah kenyataan proses pembelajaran Bidang Studi Fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.         Bagaimanakah Contextual Teaching and Learning  (CTL) dalam Proses Pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
4.         Faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat CTL dalam proses pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.      Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.         Untuk mengetahui hakekat pembelajaran  CTL
2.         Untuk mengetahui proses pembelajaran Bidang Studi Fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.         Untuk mengetahui Contexxtual Teaching and Learning  (CTL) dalam Proses Pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
4.         Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat CTL dalam proses pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.

E.       Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.         Manfaat Teoritis
a.         Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang Contextual Teaching and Learning  (CTL) dalam proses pembelajaran bidang studi fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
b.        Penelitian dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah tentang Contexxtual Teaching and Learning  (CTL) bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
2.         Manfaat Praktis
Penelitian ini memiliki manfaat praktis bagi :
a.         Peneliti
Bermanfaat menemukan solusi untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan topik penelitian.
b.        Pendidik/guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan guru dapat memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi dan kemandirian belajar peserta didik.
c.         Kepala sekolahdapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan manajerian sekolah khususnya dalam pengembangan kurikulum dan pengawasan pembelajaran disekolah.

F.       Metode penelitian

1.         Tinjauan Umum
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang berusaha mengungkapkan gejala holistik kontektual, melalui pengumpulan data dari subyek yang diteliti sebagai sumber langsung dengan instrument kunci peneliti sendiri, bentuk metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan berdasarkan data,” [10] dengan melihat gejala-gejala sebagaimana adanya.
2.         Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara, sedangkan yang menjadi subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, Kurikulum, Pendekatan, Metode, Proses dan Evaluasi bidang studi Fiqih, teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif sampling. Dan peneliti mengambil kelas X untuk menjaring data. Teknik ini dilengkapi dengan teknik snowball sampling, yaitu pencarian informasi diberbagai pihak sehingga ditemukan tingkat kejenuhan. [11]
3.         Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikelompokkan menjadi :
a.         Data Primer, diambil dari keterangan pertama yang dicatat oleh peneliti yang meliputi buku, makalah, surat kabar, dakumentasi sekolah dari informasi yang bersifat langsung seperti wawancara dan observsi.
b.        Data Sekunder, data yang diperoleh dari pihak lain atau dari buku-buku tentang pendidikan, internet, dan dapat diperoleh dari data-data primer yang telah dolah lebih lanjut yang disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain seperti tabel, diagram, dan foto.
Adapun jenis data yang diambil berupa data kualitatif, yang berupa kata-kata, tindakan, dan data kualitatif tersebut adalah :
a.         Kurikulum
b.         Proses belajar mengajar
c.         Materi dan metode belajar
d.        Pelaksanaan evaluasi
e.         Usaha penanganan hambatan dan pemeksimalan potensi
4.         Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan prosedur  sebagai berikut :
a.         Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. [12] Teknik observasi ini digunakan untuk melihat hasil proses pembelajaran yang meliputi suasana kelas, partisipasi dan respon siswaterhadap pelajaran, cara guru mengajar, keaktuifan guru, dan siswa serta keadaan sarana dan prasarana.
b.        Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.[13]adapun kegunaan teknik ini untuk memperoleh data sebagai berikut : metode yang dipakai oleh guru dalam mengajar, target yang dipakai, visi dan misi, fakror pendukung dan penghambat dalam melaksanakan contekstual teaching and learning uang digunakan guru dalam pembelajaran, kemandirian siswa dalam proses pembelajaran
c.         Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatub teknik dalam mengumpulkan data dari dokumen baik yang berupa tulisan, skemadan gambar.[14] Teknik ini mengunakan untuk melihat prestasi yang diperoleh sekolah, perkembangan jumlah kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, jumlah guru dan siswa serta kurikulum yang digunakan.
5.         Teknik Analisis
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, ciri-cirinya sebagai mana dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim MA, yakni : teori yang timbul dari data bukan dari hipotesisi-hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar iru penelitian ini bersifat generating theory bukan hipotesis –testing, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substantif.[15]
Setelah data-data terkumpul dalam penelitian ini, maka perlu diadakan analisis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, artinya peneliti memberikan analisis melalui kata-kata bukan dalam bentuk bilangan yang menggambarkan atau mendiskripsikan dari apa yang sebenarnya terjadi pada subyek  penelitian.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim MA, data dan informasi lapangan ditarik makna dan konsepnya, melalui pemaparan diskriptif analitik, tanpa menggunakan enumerasi dan statistik, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya sesuatu peristiwa dan tingkah laku dalam situasi alami.[16] Setelah dilakukan kategorisasi dan menampilkan temuan secara utuh dan terkait, selanjutnya intepretasi yang merupakan teknik menafsirkan data-data yang telah diseleksi kedalam suatu pemahaman yang utuh, kemudian membandingkan antara temuan dan teori.




















DAFTAR PUSTAKA


Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 2001.
DR.Nana audjana dan DR. Ibrahim,MA. Penelitian dan penilaian pendidikan. Sinar baru algensindo, Bandung.2001.
E. Mulyasa, Implementasi Kurimkulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004.
Wasty Soemanto, Psikologi pendidikan;  Landasan Kerja Pemim mpin Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 1994.
Lexy J. Meloeng, Metode Pendekatan Kualitatif, Yogyakarta : Rosda Karya, 1989
Nur Hadi, Pendekatan Kontekstual, Deparement Pendidikan Nasional: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2002.
Syaiful Sigala, Konsep dan Makna pembelajaran, Bandung : Alfa Beta, 2003.
Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Metode Penenelitian Bidang Sosial,Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, cet ke-8, 1998.



[1] Wasty Soemanto, Psikologi pendidikan;  Landasan Kerja Pemim mpin Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 117-118.
[2] Nur Hadi, Pendekatan Kontekstual (Deparement Pendidikan Nasional: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2002), hlm. 1.
[3] Ibid. Hlm. 2.
[4] E. Mulyasa, Implementasi Kurimkulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 138.
[5] Syaiful Sigala, Konsep dan Makna pembelajaran, (Bandung : Alfa Beta, 2003), hlm. 87.
[6] Pius a. partanto, Kamus Ilmiah Populer, ( Surabaya: Arkola, tt). Hlm. 40.
[7] Ibid. Hlm. 87.
[8] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994), hlm. 57.
[9] Opcit, hlm. 177.
[10] Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hlm. 44.
[11] Lexy J. Meloeng, Metode Pendekatan Kualitatif (Yogyakarta : Rosda Karya, 1989), hlm.166.
[12] Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Metode Penenelitian Bidang Sosial (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, cet ke-8, 1998), hlm.100.
[13]  Lexy J. Meloeng, Metode Pendekatan Kualitatif (Yogyakarta : Rosda Karya, 1989),. hal.45
[14] Ibid.
[15] DR.Nana audjana dan DR. Ibrahim,MA. Penelitian dan penilaian pendidikan. (Sinar baru algensindo,Bandung.2001). hlm.195.
[16] DR.Nana Sudjana dan DR. Ibrahim,MA. Penelitian dan penilaian pendidikan. (Sinar baru algensindo,Bandung.2001). hlm.200.

STUDI APLIKASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI FIQIH MADRASAH ALIYAH DARUL ULUM SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar  Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu kepentingan dan kebutuhan bagi setiap orang yang ingin maju, sehingga banyak berdiri lembaga pendidikan yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat bahkan kadang-kadang  pendidikan dijadikan sebagai tumpuan untuk memperoeh suatu pekerjaan tertentu, sehingga pendidikan menjadi berorientasi pada kebututuhan pekerjaan. Karena pentingnya pendidikan orang berani membayar mahal. Tapi walau demikian hakekat pendidikan bukan untuk mencapai suatu yang bersifat materi tertentu, tetapi untuk menghilangkan kebodohan, memajukan bangsa, memperjuangkan agama dan kepentingan orang banyak.
Di dalam pendidikan terydapat peristiwa penting yaitu belajar. Belajar merupakan suatu prosese bukan hasil. Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing indifidu dalam belajar tidak sama, sehubnungan dengan itu ada tiga impresi yang penting dalam belajar, yaitu : oral, visual, dan kinestetik. Ada orang yang be rhasil belajarnya dengan menekankan impresi oral, dalam belajar ia perlu membaca atau mengucapkan materi pelajaran dengan nyaring atau dengan mendengarkan bacaan atau ucapan orang lain. Ada yang belajar dengan menggunakan impresi visual, dimana dalam belajarnya ia harus lebih banyak menggunakan fungsi indra penglihatan. Begitu pula ada juga yang belajar dengan menekankan diri pada impresi  kinestetik dengan banyak menggunakan fungsi motorik. Di samping itu, ada pula yang belajar dengan menggunakan kombinasi impresi indra.[1]
Dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika diciptakan lingkungan yang lamiah. Belajar akan lebih bermakna apabila anak mengalami apa yang dipelajarinya. Tidak hanya mengetahui pembelajaran yang berorientasi pada target penguatan materi yang terbukti berhasil dalam kompetensi.
Contextual teaching and learning (CTL) merupakan kosep belajar yang membantu guyru dengan situasi nyata sisiwa yang mendorong sisiwa dalam membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan didalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan ,mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, strategi pembelajaran lebih dipentingkan pada hasil. .[2]
Dalam konteks ini, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna baggi kehidupan mereka. Dengan begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu  bekal untuk masa depanya. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya dalam dirinya itu, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing.[3]
Pembelajaran disekolah disesuaikan dengan perkembangan kurikulum-kurikulum dan metode-metode yang diterapkan untuk anak didik, serta peran guru dalam pembelajaran dikelas itu sangat penting dan sangat menunjang pembelajaran, maka hal itu disebut dengan Contextual teaching and learning. (CTL) .[4]
Munculnya konsep ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dan memperbaiki proses pembelajaran dalam Contextual teaching and learning (CTL). Pada pelaksanan disadari bahwa pendekatan Contextual teaching and learning  (CTL) memerlukan proses pembelajaran dan waktu pemahaman CTL diharapkan memberi tambahan pengetahuan, wawasan kepada pengelola pendidikan. [5]
Madrasah Aliyah Darul Ulum Srikandang merupakan salah satu sekolah yang telah dipilih oleh Lembaga Al-Ma’arif yang sudah menerapkan Contextual Teaching and Learning  (CTL) dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Pembelajaran bidang studi Fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang selama ini sudah menerapkan Contextual Teaching and Learning  (CTL) sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi. Hal ini merupakan langkah maju untuk menciptakan pendidikan yang memenuhi tuntutan realitas sosial.
Mengingat pemahaman terhadap Contextual Teaching and Learning  (CTL) masih baru, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang pelaksanaan CTL di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara yang penulis tuangkan dalam judul “ STUDI APLIKASI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING  (CTL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI FIQIH MADRASAH ALIYAH DARUL ULUM SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

B.       Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan judul dalam penulisan ini, maka penulis uraikan beberapa istilah yang ada dalam judul ini sebagai berikut:
1.          Aplikasi adalah penerapan.[6]
2.          Contextual teaching and learning  (CTL) ialah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata dalam mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya. [7]
3.          Pembelajaran ialah suatu kombinasi yang tersusun meliputi material, fasilitas, dan perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai pembelajaran. [8]
4.          Fiqih ialah ilmu hukum islam [9]
5.          MA. Darul Ulum Srikandang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada dalam naungan Lembaga Al-Ma’rif Jepara.
Jadi yang dimaksud dengan judul ” Aplikasi Metode Contexxtual Teaching and Learning  (CTL) dalam Proses Pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.” adalahsuatu kegiatan integral (utuh dan terpadu) dan disengaja yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai konsentrasi belajar fiqih yang mengaitkan antara materi yang diaarkan dengan situasi nyata yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang diperolehnya serta aplikasinya dalam kehidupan di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara.

C.      Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam skripsi  yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1.         Bagaimanakah hakekat pembelajaran CTL?
2.         Bagaimanakah kenyataan proses pembelajaran Bidang Studi Fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.         Bagaimanakah Contextual Teaching and Learning  (CTL) dalam Proses Pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
4.         Faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat CTL dalam proses pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.      Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.         Untuk mengetahui hakekat pembelajaran  CTL
2.         Untuk mengetahui proses pembelajaran Bidang Studi Fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.         Untuk mengetahui Contexxtual Teaching and Learning  (CTL) dalam Proses Pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
4.         Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat CTL dalam proses pembelajaran Bidang Studi Fiqh MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.

E.       Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.         Manfaat Teoritis
a.         Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang Contextual Teaching and Learning  (CTL) dalam proses pembelajaran bidang studi fiqih di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012.
b.        Penelitian dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah tentang Contexxtual Teaching and Learning  (CTL) bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
2.         Manfaat Praktis
Penelitian ini memiliki manfaat praktis bagi :
a.         Peneliti
Bermanfaat menemukan solusi untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan topik penelitian.
b.        Pendidik/guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan guru dapat memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi dan kemandirian belajar peserta didik.
c.         Kepala sekolahdapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan manajerian sekolah khususnya dalam pengembangan kurikulum dan pengawasan pembelajaran disekolah.

F.       Metode penelitian

1.         Tinjauan Umum
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang berusaha mengungkapkan gejala holistik kontektual, melalui pengumpulan data dari subyek yang diteliti sebagai sumber langsung dengan instrument kunci peneliti sendiri, bentuk metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan berdasarkan data,” [10] dengan melihat gejala-gejala sebagaimana adanya.
2.         Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MA. Darul Ulum Srikandang Bangsri Jepara, sedangkan yang menjadi subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, Kurikulum, Pendekatan, Metode, Proses dan Evaluasi bidang studi Fiqih, teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif sampling. Dan peneliti mengambil kelas X untuk menjaring data. Teknik ini dilengkapi dengan teknik snowball sampling, yaitu pencarian informasi diberbagai pihak sehingga ditemukan tingkat kejenuhan. [11]
3.         Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikelompokkan menjadi :
a.         Data Primer, diambil dari keterangan pertama yang dicatat oleh peneliti yang meliputi buku, makalah, surat kabar, dakumentasi sekolah dari informasi yang bersifat langsung seperti wawancara dan observsi.
b.        Data Sekunder, data yang diperoleh dari pihak lain atau dari buku-buku tentang pendidikan, internet, dan dapat diperoleh dari data-data primer yang telah dolah lebih lanjut yang disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain seperti tabel, diagram, dan foto.
Adapun jenis data yang diambil berupa data kualitatif, yang berupa kata-kata, tindakan, dan data kualitatif tersebut adalah :
a.         Kurikulum
b.         Proses belajar mengajar
c.         Materi dan metode belajar
d.        Pelaksanaan evaluasi
e.         Usaha penanganan hambatan dan pemeksimalan potensi
4.         Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan prosedur  sebagai berikut :
a.         Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. [12] Teknik observasi ini digunakan untuk melihat hasil proses pembelajaran yang meliputi suasana kelas, partisipasi dan respon siswaterhadap pelajaran, cara guru mengajar, keaktuifan guru, dan siswa serta keadaan sarana dan prasarana.
b.        Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.[13]adapun kegunaan teknik ini untuk memperoleh data sebagai berikut : metode yang dipakai oleh guru dalam mengajar, target yang dipakai, visi dan misi, fakror pendukung dan penghambat dalam melaksanakan contekstual teaching and learning uang digunakan guru dalam pembelajaran, kemandirian siswa dalam proses pembelajaran
c.         Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatub teknik dalam mengumpulkan data dari dokumen baik yang berupa tulisan, skemadan gambar.[14] Teknik ini mengunakan untuk melihat prestasi yang diperoleh sekolah, perkembangan jumlah kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, jumlah guru dan siswa serta kurikulum yang digunakan.
5.         Teknik Analisis
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, ciri-cirinya sebagai mana dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim MA, yakni : teori yang timbul dari data bukan dari hipotesisi-hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar iru penelitian ini bersifat generating theory bukan hipotesis –testing, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substantif.[15]
Setelah data-data terkumpul dalam penelitian ini, maka perlu diadakan analisis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, artinya peneliti memberikan analisis melalui kata-kata bukan dalam bentuk bilangan yang menggambarkan atau mendiskripsikan dari apa yang sebenarnya terjadi pada subyek  penelitian.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim MA, data dan informasi lapangan ditarik makna dan konsepnya, melalui pemaparan diskriptif analitik, tanpa menggunakan enumerasi dan statistik, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya sesuatu peristiwa dan tingkah laku dalam situasi alami.[16] Setelah dilakukan kategorisasi dan menampilkan temuan secara utuh dan terkait, selanjutnya intepretasi yang merupakan teknik menafsirkan data-data yang telah diseleksi kedalam suatu pemahaman yang utuh, kemudian membandingkan antara temuan dan teori.




















DAFTAR PUSTAKA


Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 2001.
DR.Nana audjana dan DR. Ibrahim,MA. Penelitian dan penilaian pendidikan. Sinar baru algensindo, Bandung.2001.
E. Mulyasa, Implementasi Kurimkulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004.
Wasty Soemanto, Psikologi pendidikan;  Landasan Kerja Pemim mpin Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 1994.
Lexy J. Meloeng, Metode Pendekatan Kualitatif, Yogyakarta : Rosda Karya, 1989
Nur Hadi, Pendekatan Kontekstual, Deparement Pendidikan Nasional: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2002.
Syaiful Sigala, Konsep dan Makna pembelajaran, Bandung : Alfa Beta, 2003.
Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Metode Penenelitian Bidang Sosial,Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, cet ke-8, 1998.




[1] Wasty Soemanto, Psikologi pendidikan;  Landasan Kerja Pemim mpin Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 117-118.
[2] Nur Hadi, Pendekatan Kontekstual (Deparement Pendidikan Nasional: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2002), hlm. 1.
[3] Ibid. Hlm. 2.
[4] E. Mulyasa, Implementasi Kurimkulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 138.
[5] Syaiful Sigala, Konsep dan Makna pembelajaran, (Bandung : Alfa Beta, 2003), hlm. 87.
[6] Pius a. partanto, Kamus Ilmiah Populer, ( Surabaya: Arkola, tt). Hlm. 40.
[7] Ibid. Hlm. 87.
[8] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994), hlm. 57.
[9] Opcit, hlm. 177.
[10] Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hlm. 44.
[11] Lexy J. Meloeng, Metode Pendekatan Kualitatif (Yogyakarta : Rosda Karya, 1989), hlm.166.
[12] Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Metode Penenelitian Bidang Sosial (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, cet ke-8, 1998), hlm.100.
[13]  Lexy J. Meloeng, Metode Pendekatan Kualitatif (Yogyakarta : Rosda Karya, 1989),. hal.45
[14] Ibid.
[15] DR.Nana audjana dan DR. Ibrahim,MA. Penelitian dan penilaian pendidikan. (Sinar baru algensindo,Bandung.2001). hlm.195.
[16] DR.Nana Sudjana dan DR. Ibrahim,MA. Penelitian dan penilaian pendidikan. (Sinar baru algensindo,Bandung.2001). hlm.200.