Sabtu, 07 April 2012


Tema : Peningkatan Mutu Guru Dalam Pendidikan

CIRI-CIRI GURU PROFESSIONAL YANG MENJADI HARAPAN

Profesionalisme berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, profesionalisme itu sendiri dapat berarti mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Profesionalisme guru dapat berarti guru yang professional.[1]
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU Guru dan Dosen: Pasal 1). Sebagai pendidik professional selainguru wajib memliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D4, kompetensi (paedagogik, professional, pribadi, dan social), juga wajib memiliki sertifikat pendidik. [2]
Sertifikat pendidik diperoleh melalui sertifikasi pendidik atau proses pemberian sertifikat pendidik bagi guru. Serrtifikasi pendidik dapat dilakukan melalui pendidikan profesi dengan menyelesaikan 36-40 sks sekitar dua tahun atau melalui uji sertifikasi bagi bagi guru dalam jabatan (yang telah menjabat sebagai seorang guru). Tujuan utama dari sertifikasi pendidik adalah menentukan kelayakan seseorang dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, Di samping untuk: 1) Melindungi profesi pendidik dari praktik-praktik yang tidak kompeten, sehingga merusak citra profesi pendidik; 2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas; 3) Menjadi wahana penjaminan mutu bagi lembaga pendidikan tenaga pendidik (LPTK), dan kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan; 4) Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku. [3]
Masalah kualitas, mulai dari raw-in put, proses maupun  out put dinilai sangat rendah. Salah satu indikatornya adalah rata-rata nilai NEM siswa hasil didikan sekolah Islam tertinggal jauh dari sekolah negeri ataupun sekolah lain yang dikelola orang luar Islam. Kehadiran lembaga pendidikan seperti itu, secara tidak sadar akan menempatkan dirinya pada “kelas pinggiran”, yang satu persatu mengalami penyusutan karena kehilangan kepercayaan dari ummat maupun peminatnya.[4]
Kata dasar profesionalisme sesungguhnya berakar dari kata profesi, yakni memerlukan kepandaian khusus untuk menjelaskannya.[5] Sutisno mendefisikan profesional adalah menggunakan waktu penuh untuk menjalankan pekerjaannya, terikat oleh pandangan hidup (world view atau weltanschaung) tertentu yang dalam hal ini ia memerlukan pekerjaannya sebagai seperangkat norma, kepatuhan terhadap perilaku, dan terikat pada syarat-syarat kompetensi serta kesadaran berprestasi dan pengabdian.[6] Dengan demikian, istilah profesional yang dimaksud adalah serangkaian keahlian yang dipersyaratkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan secara efesien dan efektif dengan tingkat keahlian yang tinggi dalam mencapai tujuan pekerjaan tersebut.
CIRI-CIRI GURU PROFESIONAL
10 ciri guru profesional[7]
1.      Selalu punya energi untuk siswanya 
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2.      Punya tujuan jelas untuk Pelajaran 
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3.      Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif 
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4.      Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5.      Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua 
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6.      Punya harapan yang tinggi pada siswa nya 
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7.      Pengetahuan tentang Kurikulum 
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8.      Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan 
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9.      Selalu memberikan yang terbaik  untuk Anak-anak dan proses Pengajaran 
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10.  Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa 
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.





DAFTAR PUSTAKA

A. Malik Fadjar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan Islam (LP3NI), 1998), hal 7.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Edisi III, hal. 789. from. http://www.uinmalang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1975:peran-guru-dalam-meningkatkan-mutu-pendidikan&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210
Oteng Sutisno, Administrasi Pendidikan; Dasar Teoritik Untuk Praktek Profesional, (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 75.from. http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1975:peran-guru-dalam-meningkatkan-mutu-pendidikan&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210


MUH. KHOLIQ


[3] Ibid.
[4] A. Malik Fadjar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan Islam (LP3NI), 1998), hal 7.

[5] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Edisi III, hal. 789. from. http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1975:peran-guru-dalam-meningkatkan-mutu-pendidikan&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

[6] Oteng Sutisno, Administrasi Pendidikan; Dasar Teoritik Untuk Praktek Profesional, (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 75.from. http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1975:peran-guru-dalam-meningkatkan-mutu-pendidikan&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

0 komentar:

Posting Komentar